RSS

Traveling in South Korea Part 7: Seoul (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Hari ini adalah Hari ke-2 kami di Seoul tepatnya di Itaewon, dan bertepatan dengan Hari Jumat. Dan rencana pertama kami hari ini adalah mengunjungi Masjid Seoul Central, karena teman kami yang laki-laki harus menunaikan Sholat Jumat.

1. Seoul Central Mosque

Kami menuju masjid dengan berjalan kaki, mengikuti arahan dari KakaoMaps, melewati gang-gang kecil yang menanjak hingga sampai di jalan utama dan sampai di gerbang Masjid.

Sambil menunggu teman kami menunaikan Sholat Jumat, kami memutuskan untuk menunggu di Cafe Turkey seberang gerbang masjid. Dan kami memesan beberapa camilan & minuman.

Setelah teman kami yang laki-laki sudah selesai Sholat Jumat, sekarang giliran kami yang menunaikan Sholat Dzuhur, dan teman kami yang laki-laki menunggu di Cafe itu juga.

Dan ada kejadian lucu, setelah kami semua selesai sholat, saya memanggil teman saya yang laki-laki untuk keluar dari Cafe, dan teman saya langsung bergerak keluar, dan saya melihat pemilik Cafe seperti kebingungan, dan saya berpikir, jangan-jangan teman saya ini belum bayar yang dia pesan, dan benar saja, ketika saya tanya

“Ki, lu udah bayar belum?”

“Astagfirulloh, oiya belum bayar, lupa gw” *menghampiri Cafe & Bayar

“tuh kan bener, pantesan Bapaknya ngeliatin sambil bingung gitu pas lu keluar, hahahah kelakuan parah banget dah” *saya dan teman saya yang satu lagi tertawa

“untung lu ingetin, kalo gak parah banget gak bayar, malu gw hahah”

Dan setelah teman saya bayar, pemilik Cafe tersebut ikut tertawa.

Setelah dari Cafe kami melanjutkan untuk cari makanan Halal di sekitar Masjid, dan kami makan di Restauran India yang ada menu Koreanya.

Setelah selesai makan siang kami melanjutkan perjalanan menuju Bukchon Hanok Village

2. Bukchon Hanok Village

Kami menuju Buckchon Hanok Village dengan berjalan kaki dan diteruskan dengan menggunakan Bus. Dan ternyata di Seoul pada sore hari juga macet.

Ketika samapai di Bukchon Hanok Village, kami berkeliling. Dan di sini tidak boleh berisik karena ini adalah tempat tinggal sebenarnya. Dan selalu ada petugas yang membawa spanduk larangan untuk berisik.

Disana terdapat beberapa toko souvenir, toko parfume, dan cafe dengan bangunan yang tradisional korea.

Dan kami menyempatkan untuk mampir ke cafe yang ada disana dan menikmati teh dengan suasana rumah tradisional korea.

Omija Tea

Setelah beristirahat sejenak di cafe, kami melanjutkan perjalanan menuju Gyeongbokgung Palace.

3. Gyeongbokgung Palace

Kami berjalan kaki menuju Gyeongbokgung Palace, karena jalanan macet.

Ketika kami tiba di sana sekitar pukul 17:30. dan ternyata Gyeongbokgung Palace tutup pada 18:00, jadi kami tidak bisa masuk dan hanya foto di depannya saja.

Setelah foto di depan Gyeongbokgung Palace, kami menyusuri taman di sebrang Gyeongbokgung Palace sambil mencari tempat duduk untuk istirahat sejenak. Ketika kami sedang berjalan ditaman ada kerumunan orang sedang berdemo, dan yang membuat saya tercengang adalah para pendemonya adalah orang-orang Lanjut Usia.

Berikut hasil hunting foto di sekitar Gyeongbokgung Palace.

Tampak Depan Gyeongbokgung Palace

Setelah dari Gyeongbokgung Palace kami melanjutkan perjalanan menuju Hangang Park.

4. Hangang Park

Kami menuju Hangang Park menggunakan Bus. Dan setelah turun dari Bus, haltenya sangat gelap dan banyak pepohonan rimbun, lalu kami berjalan kaki mengikuti arahan KakaoMaps hingga tiba di Hangang Park.

Dan ketika tiba di Hangang Park, ada banyak sekali muda-mudi yang sedang berkumpul, berjalan kaki dan naik sepeda. Ada juga para pedagan & Musisi Jalanan yang menghibur dengan suara merdunya.

Suasana Hangang Park di Malam Hari

Setelah puas berjalan-jalan dan duduk sambil menikmati live musik, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan, sekitar pukul 22:00.

Berikut cerita hari ini di Seoul.

 
Leave a comment

Posted by on January 1, 2021 in Travelling

 

Tags: , , , , , , , ,

Traveling in South Korea Part 6: Seoul (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Pagi ini adalah hari Pertama kami di Seoul, dan rencana kami hari ini adalah mengunjungi Nami Island, Petite France dan Gapyeong Rail Park.

Kami menuju Nami Island menggunakan kereta ITX. Dari penginapan kami di Itaewon kami menggunakan subway terlebih dahulu untuk menuju Yongsan station. Dan pindah Line untuk naik ITX menuju Gapyeong station.

Kami membeli tiket ITX melalui vending machine yang ada di Yongsan station. Dan harga tiket satu kali perjalanan adalah 5.900,- KRW (Rp 67.260,- *nilai tukar Rp 11,4), dan jika membeli sekaligus untuk berangkat dan pulang, kalau saya tidak salah ingat dikenai biaya 10.000,- KRW (Rp 114.000,- *nilai tukar Rp 11,4).

Ada kejadian lucu dan bikin panik pas kami mau masuk Gate, karena jadwal kereta yang kami ambil akan tiba kurang dari 15 menit. Tiap kami tapping tiket ITX lalu kami mau masuk ke Gate, Gate nya langsung tertutup dan alaram berbunyi. Sudah pasti kami jadi bingung, dan yang bikin panik lagi adalah tidak ada petugas stasiun disekitar kami.

Hingga kami lihat ada tombol bantuan di gate paling kanan. Lalu kami coba tekan tombol itu, dan makin memakan waktu lagi karena kami harus menjelaskan permasalahan yang kami alami. Hingga akhirnya sebelum sempat di jawab oleh petugas, ada seorang Bapak yang menghampiri kami.

Dan Bapak tersebut berbicara menggunakan bahasa korea & bahasa tubuh (karena kami gak ada yang bisa bahasa Korea, dan bapak nya pun gak bisa bahas Inggris). Lalu kami menunjukan tiket ITX, dan bapak tersebut langsung mengajak kami masuk, tanpa harus tapping tiket ITX. Yapp betul ternyata tidak perlu tapping untuk ITX, yang tapping hanya pengguna commuter line & subway.

Selama perjalanan menuju peron, Bapak tersebut berbicara dan menunjukan e-ticket yang ada di handphone nya, bahwa dia juga menggunakan ITX juga, tetapi dia turun di stasiun sebelum kami.

IMG20190919075756

Lalu bapak tersebut memberi tahu kami sambil menunjuk gerbong kereta yang tiba menggunakan bahasa korea (pokoknya dari bahasa tubuh bapaknya kami menangkap, nanti ada tulisan ITX dan Nomor gerbong nya, lalu nanti kalian naik). Beberapa saat kemudian kereta kami tiba. Alhamdulillah ada bapak itu, mungkin kalo gak ada bapaknya kami pasti ketinggalan kereta.

Dan waktu tempuh menuju Gapyeong station sekitar 1 jam.

1. Nami Island

Setelah tiba di Gapyeong station kami langsung keluar station dan mencari kendaraan yang dapat mengantar kami menuju Nami Island.

Ada 2 cara yang dapat digunakan menuju Nami Island. Yang pertama menggunakan Bus Wisata dengan biaya 1.250,- KRW (Rp 14.250,- *nilai tukar Rp 11,4) . Dan yang kedua menggunakan Taxi biaya sekitar 8.000,- s/d 10.000,- KRW (Rp 91.200,- s/d 114.000,- *nilai tukar Rp 11,4).

Dan saran dari kami, jika kalian berpergian 3-4 orang lebih baik naik Taxi, karena harganya tidak terlalu beda jauh dengan naik Bus, dan lebih efisien untuk waktunya.

Kami memilih untuk menggunakan Taxi karena jadwal bus nya harus menunggu sekitar 30 menit. Dan biaya yang kami keluarkan sebesar 9.000,- KRW (Rp 102.600,- *nilai tukar Rp 11,4).

Setelah tiba di Nami Island jangan lupa untuk beli tiket masuk, dan harga tiket masuknya 13.000,- KRW (Rp 148.200,- *nilai tukar Rp 11,4) (termasuk biaya speed booth berangkat dan pulang)

Berikut hasil hunting foto kami selama di Nami Island

IMG_0814

IMG_0725

IMG_0683

IMG_0653

IMG_0799

Dan di Nami Island ini terdapat Mushollah & Restaurant Halal, itu sangat membantu sekali untuk Traveler Muslim.

2. Petite France

Lanjut seletah dari Nami Island kami menuju Petite France, kami menggunakan Taxi untuk menuju Petite France dengan biaya 15.000,- KRW (Rp 171.000,- *nilai tukar Rp 11,4).

IMG_0823

Harga tiket masuk ke Petite France sebesar 10.000,- KRW (Rp 114.000,- *nilai tukar Rp 11,4).

Dan berikut hasil hunting foto kami di Petite France

IMG_0948

IMG_0919

IMG_0888

Setelah berkeliling di Petite France, kami memutuskan untuk jajan terlebih dahulu di mini market disebrang Petite France. Karena jadwal kereta untuk kembail ke Yongsan station pukul 20.00 maka kami memutuskan untuk pergi ke Gapyeong Rail Park dan terlebih dahulu kembali ke Gapyeong station menggunakan Bus. Dan dari Gapyeong station kami lanjutkan pergi menggunakan Bus dalam kota.

3. Gapyeong Rail Park

Dan kami tiba di Gapyeong Rail Park sekitar pukul 16.20, dan pas kami ke loket nya untuk membeli tiket, ternyata loketnya tutup karena mereka menutup loket satu jam sebelum wahana ditutup. Sedihhhhhh

Dan akhirnya kami hanya duduk-duduk di taman sekitar Gapyeong Rail Park sambil menikmati suasan sore di sana.

Setelah sudah cukup menikmati suasana sore, kami memutuskan untuk kembali ke Gapyeong station. Dan kami memutuskan untuk berjalan kaki, dan itu sangat menyenangkan dan mengesankan berjalan kaki sore-sore di negara orang.

Berikut Hasil foto selama kami di Gapyeong Rail Park dan selama perjalanan menuju Gapyeong station.

IMG20190919171411

IMG20190919175917

IMG20190919180736

IMG20190919181543

Setelah tiba di sation kami menunggu kereta sekitar 45 menit, dan sekian cerita untuk hari ini, semoga bermanfaat.

 
Leave a comment

Posted by on November 22, 2020 in Travelling

 

Tags: , , , , ,

Traveling in South Korea Part 5: Daegu – Seoul (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Ini adalah hari terakhir kami ke Daegu, sebelum menuju Seoul kami menyempatkan diri untuk mengunjungi E-World.

Kami menitipkan koper di penginapan

1. E-World

Ini semacam Dufan gitu, dan kami hanya foto di depannya hehehe

IMG_0494

IMG_0477

Dan kami berkeliling disekitar E-World dan lanjut menuju 83 Tower menggunakan shuttle bus gratis.

2. 83 Tower Observatory

Daegu 83 Tower

Dan ini mirip dengan Busan Tower, dan tentu saja kami hanya foto di depan dan sekitar 83 Tower hehehe

©galuhtami

Lanjut setelah dari E-World dan 83 Tower kami sempat mampir ke taman disekitaran E-World. Sambil mencari referensi untuk makan siang.

IMG_0495

3. Makan

IMG20190918130755

Kami makan di salah satu restauran India (Halal), dan makannanya enaaaakkkk.

Kami lupa untuk foto makanannya, karena sudah sangat lapar~

4. Perjalanan Menuju Seoul Menggunakan Bus

Setelah kembali ke penginapan dan mengambil koper, karena Terminal yang kami tuju jauh dari Subway, maka kami memutuskan naik Taxi untuk menuju Daegu Terminal. Biaya Taxi 10.000,- KRW.

IMG20190918142735

Dan kami membeli tiket Bus Daegu – Seoul denga harga 27.400,- KRW (Rp 312.360,- *nilai tukar Rp 11,4).

Waktu tempuh Daegu – Seoul sekitar 3 jam 10 menit. Dan ternyata Perjalanan Daegu – Seoul macet. Pertama kalinya lihat kemacetan selain di Indonesia Hehehe

Setelah tiba di Seoul Terminal, kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan menggunakan Subway.

Dan ketika kami sedang mencari rute Subway ada segerombolan orang (sekitar 8 orang, 1 wanita, 7 pria) menghampiri kami, dan terjadilah percackapan sebagai berikut:

Wanita : “Malaysia?”
Kami : “Bukan, Indonesia”
Wanita : “Oklah, dapat cakap melayu lah ya, satu rumpun. Nak kemana?”
Kami : “Itaewon”
Pria : sempat terdiam dan lalu berbicara “Samalah kami nak kesana juga, study or working? ”
Kami : “Liburan”
Pria : “Hoo liburan, pertama juga nak kemari ya?”
Kami : “Ya”
Wanita : “Kami juga pertama, kami dari daerah (menyebut salah satu daerah, saya lupa namanya) nak beli spare part untuk di jual di Malaysia”
Pria : “Ok, bolehlah kami bersama-sama to Itaewon”
Kami : “Ya boleh, kalian sudah punya T-Money?”
Pria : “No, untuk apa?”
Kami : “Untuk naik Subway, 1 card 1 person”
Pria : “Oklah, buy dimana?”
Kami : “Dapat beli di mini market, 1 card 5.000,- KRW”

Lalu setelah mereka beli kartu nya

Kami : “Sudah di Top Up?”
Pria : “Hoo belum, how to top up?”
Kami : salah satu teman saya mengajarkan salah satu dari mereka

Lalu setelah itu kami masuk ke stasiun subway dan mereka bertanya kembali.

Wanita : “Kalian sudah tau tempat menginapnya”
Kami : “Ya, kami sudah booking dari masih di Jakarta”
Pria : “Ok, kami follow you and booking in your hotel”

Singkat cerita, setelah sampai dipenginapan ternyata, penginapan kami sudah penuh, dan kami sempat berusaha untuk membantu mereka mendapatkan penginapan disekitar penginapan kami, namun penuh semua. Hingga akhirnya salah satu petugas hostel kami ternyat orang Malaysia, dan akhirnya dibantu oleh dia. Dan dari gerak gerik petugas hostel, sepertinya petugas hostel itu mencarikan penginapan dan memberikan harga mahal untuk mereka, semoga saja prasangka kami salah saat itu.

Dan akhirnya kami dapat istiraht juga hari itu setelah begitu banyak drama.

Dan selama di Itaewon kami menginap di Itaewon Inn Hostel selama 3 hari.

 
Leave a comment

Posted by on November 22, 2020 in Travelling

 

Tags: , , , ,

Traveling in South Korea Part 4: Busan – Daegu (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Hari ini adalah hari ke-4 atau hari terakhir di Busan. Sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Daegu, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Gedung BIFF. Dan kami menitipkan Koper di Penginapan setelah Check Out.

1. BIFF (Busan International Festival Film)

Berikut hasil hunting foto di BIFF

BIFF ©galuhtami

 

©galuhtami

IMG_0454

IMG_0444

2. Perjalanan menuju Daegu

Setelah dari BIFF lalu kami kembali ke penginapan untuk mengambil koper dan melanjutkan perjalanan menuju Daegu menggunakan Bus.

Jarak dari penginapan menuju Terminal Bus lumayan jauh, tapi kalau kita naik Bus dalam kota akan memakan banyak waktu, maka kami memutuskan berjalan kaki.

Dan yang paling mendebarkan adalah saya dan teman saya Meha sudah sampai di Terminal dan kami langsung membeli Tiket, dan teman saya yang satu tertinggal di lampu merah, dengan penuh drama dan memohon pada Supir Bus untuk membukakan bagasi dan pintu. Hingga kami menaikan koper sendiri kebagasi. Dan wajah Bapak Supirnya sudah sangat kesal, hampirrrrr saja kami tertinggal Bus.

Dan harga tiket bus Haeundae – Daegu 9.600,- KRW (Rp 109.440,- *nilai tukar Rp 11,4)

Setelah tiba di Terminal Daegu, lalu kami ke Toilet terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Penginapan.

Dan ketika kami sedang cuci tangan ada seorang ibu menghampiri kami sambil tersenyum dan berkata “hijab” sambil menunjuk kearah kami berdua, lalu kami menjawab sambil tersenyum “yes, this is hijab”. Lalu ibu itu melanjutkan bicara menggunakan bahasa korea dengan wajah dan nada suara yang excited, lalu kami menjawab dengan nada malu-malu “mianhae, we can’t speak korean language” lalu kami berjalan merunduk dan tersenyum.

Itu salah satu pengalaman yang sangat mengesankan, karena sebelum kami berangkat banyak berita dan teman-teman kami yang berkata bahwa kebanyakan orang korea sinis kepada orang-orang asia tenggara terutama yang menggunakan hijab.

Tetapi Alhamdulillah selama perjalanan ini, orang-orang sangat baik kepada kami.

3. Sufi’s Guesthouse, Daegu

Setelah tiba di depan penginapan, teman saya menghubungi pemilik penginapan. Dan teman saya yang satu baru ingat kalau jam tangannya tertinggal di Tolilet Daegu Terminal, lalu dia memutuskan untuk kembali ke Daegu Terminal menggunakan subway, dan setelah tiba disana ternyata jam nya saudah tidak ada (hilang).

Lanjut, setelah pemilik penginapan datang, dia membantu membawa salah satu koper kami ke lantai 3. Yaa kami menginap di lantai 3 dan tidak ada Lift nya.

Pemilik penginapa pria muda sangat ramah dan baik, dan bahasa inggris nya sangat baik. Dan setelah kami mengobrol sedikti ternyata adik permpuannya bekerja di Jakarta. Wow kami tambah excited untuk bercerita dan bertanya.

Jadi penginapan ini seperti Apartment Studio yang lumayan besar, terdapat balkon, toilet, dapur, dan pantry diluar yang digunakan sharing dengan kamar yang satu lagi.

Dan yang kami suka disini selain pemilik yang ramah adalah disediakan mesin cuci dan pengering pakaian dan ini semua free woooww.

Dan biaya sewa permalam di Sufi’s Guesthouse untuk 3 orang adalah 60.000,- KRW (Rp 684.000,- *nilai tukar Rp 11,4).

4. Kim Kwang Seok Road

Kim Kwang Seok

Setelah kami mencuci pakaian dan bersih-bersih kami melanjutkan untuk berkeliling kota Daegu dimalam hari. Dan kami menuju ke Kim Kwang Seok Road.

Kami keluar sekitar pukul 19.00 dan sudah sepi atau mungkin karena ini hari kerja maka jam segitu sudah sepi.

IMG_0461

Kami sempat mampir ke Mall disekitar Kim Kwang Seok Road (lupa namanya).

Dan kami sempat bermain game di kawasan Kim Kwang Seok Road, seperti game ambil boneka dan bermain ding dong.

Berikut hasil hunting foto di Kim Kwang Seok Road.

 
Comments Off on Traveling in South Korea Part 4: Busan – Daegu (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Posted by on September 15, 2020 in Travelling

 

Tags: , , , , , ,

Traveling in South Korea Part 3: Busan (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

1. Bukchon Hanok Village

Bukchon Hanok Village

Perjalanan dari Haeundae Beach ke Bukchon Hanok Village lumayan jauh sekitar 2 jam.

IMG_0303

Kami menggunakan Bus antar kota hingga tengah kota Busan, kami turun di daerah BIFF Square. Lalu kami melanjutkan naik Bus kecil dalam kota.

Dan jalanan menuju Bukchon Hanok Village seperti jalanan Puncak, dan itu seru baget naik Bus padat dengan jalanan seperti itu.

2. Masjid Hidayatullah, Sinpyoeng

Setelah dari Bukchon Hanok Village kami mencari lokasi untuk Sholat, lalu kami menemukan Masjid yang lumayan jauh dari lokasi kami saat itu. Kami harus kembali menuju BIFF Square lalu naik Bus menuju Masjid tersebut, tentu saja bergantu pada KakaoMap.

Setelah tiba di Masjid, Masjid ini seperti ruko terletak di lantai 3, dan setelah kami masuk sepertinya pengurus atau mungkin pemiliknya orang Indonesia.

3. BIFF Square

Lanjut, setelah sholat kami berniat untuk mencari makan dan ternyata tidak ada makanan Halal di sekitar lokasi kami saat itu. Maka kami memutuskan untuk kembali menuju ke BIFF Square. Dan di BIFF Square pun ternyata Restoran Halal nya tutup.

IMG20190916192140

Jadi kami hanya berkeliling dan jajan makanan ringan serta banana milk.

4. Busan Tower

Busan Tower

Dan malamnya, kami sempatkan untuk berkunjung ke Busan Tower.

Harga tike masuk ke Busan Tower 8.000,- KRW (Rp 91.200,- *nilai tukar Rp 11,4). Dan suasana Busan Tower mirip dengan Tokyo Tower.

Setelah itu kami kembali ke penginapan, dan kami makan bekal yang kami bawa dari Jakarta.

 
Leave a comment

Posted by on September 12, 2020 in Travelling

 

Tags: , , , ,

Traveling in South Korea Part 2: Busan (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Lanjut, hari ke-2 di Busan

1. Haedong Yonggungsa

https://galuhdmulyanitami.wordpress.com/wp-content/uploads/2020/03/20190915120135_img_0093-1644637810.jpg

Sebelum berangkat ke Haedong Yonggungsa kami harus membeli Card T-Money untuk naik Bus, dan Card nya dapat di beli di mini market. Harga Card T-Money 5.000,- KRW, dan kami Top Up 12.000,- KRW. Lalu kami bertanya ke Petugas mini market tersebut, akses menuju Haedong Yonggungsa. Setelah dijelaskan kami mencari info Bus yang disebutkan menggunakan KakaoMap.

Setelah kami naik Bus, dan ternyata pemberitahuannya menggunakan Tulisan dan Bahasa Korea. Daaangg kami langsung bingung, lalu kami menghitung jumlah halte yang ada di KakaoMap dengan Halte yang kami lewati, karena kami harus transit pindah Bus. Dan itu benar-benar seru.

IMG_0134

Dan akhirnya kami sampai di Lokasi, dan ternyata ada Bahasa Inggrisnya tiap Halte yang dekat dengan Tempat Wisata atau Universitas.

2. Busan Fishing Village Folk Museum

IMG_0160

Masih dikawasan Haedong Yonggungsa terdapat Busan Fishing Village Folk Museum, lalu kami kesana. Dan ternyata gratis untuk masuk Museum, sudah pasti kami langsung masuk tanpa pikir panjang.

Setelah dari Busan Fishing Village Folk Museum kami melanjutkan perjalanan untuk mencari makanan Halal di daerah Haeundae Beach.

Perjalanan menuju tempat makan lumayan memakan waktu, karena Bus yang menuju Haeundae Beach lumayan jarang tetapi yang penumpangnya banyak.

3. Makan

Side Dish

Fish Soup

Ini adalah makanan Korea pertama yang saya makan, namanya semacam Sup Ikan, harganya 9.000,- KRW.

4. Haeundae Beach

Lanjut setelah makan kamimenuju pantai untuk melihat sunset

5. Haeundae Market

Watermelon Juice 10,000KRW 😂

Lalu kami mampir ke Haeundae Market, dan disana ramai sekali, banyak artis jalanan yang sangat luar biasa performance nya.

Setelah puas berkeliling lalu kami jajan beberapa makanan dan minuman disana. Saya membeli Jus semangka seharga 10.000,- KRW (Rp 114.000,- *nilai tukar Rp 11,4). Woow ini adalah Jus Semangka termahal yang pernah saya minum. Berikut penampakannya.

Dan kembali ke penginapan.

6. Gwangalli Beach

Setelah makan malam, lalu kami melanjutkan pergi ke Gwangalli Beach untuk melihat pemandangan malam dan lampu-lampu malam yang ada di jembatan Gwangalli.

Dan pas sampai lokasi, beras sekali culture shock. Hanya kami bertiga ke pantai malam-malam menggunakan Jaket, dan orang-orang yang lain hanya menggunakan kaos tipis dan celana pendek wow.

Setelah dari pantai kami kembali ke penginapan.

Sekian untuk hari ini.

 
Comments Off on Traveling in South Korea Part 2: Busan (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Posted by on July 15, 2020 in Travelling

 

Tags: , , , , ,

Traveling in South Korea Part 1: Busan (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Ok setelah hampir 1 tahun gak nge-blog, hari ini saya niat kan untuk nge-blog perjalanan pertama saya ke Korea Setalan.

Perjalanan kali ini bersama teman-taman kantor saya, kami sekitar 12 hari 11 malam di Korea.

Terima kasih kepada Garudan Indonesia & Bank BRI karena promo dari mereka, kami jadi bisa jalan-jalan ke Korea Selatan. Tiket PP yang kami dapat dengan Harga Rp 4.366.100,-

Kami tiba di Incheon Int’ Airport sekitar pukul 08.30 dan kami memulai perjalanan dari Incheon Int’ Airport T2 menuju Busan sekitar pukul 10.00. Karena kami low budget jadi kami memilih untuk naik Bus menuju Haeundae, Busan.

Kami mencari info untuk pembelian tiket Bus melalui Incheon Airport Guide Application yang dapat di download di sini. Dan aplikasi tersebut sangat membantu, untuk kami yang baru pertama kali ke Korea Selatan, serta tidak bisa bahasa Korea.

Kami membeli tiket langsung dari Loket yang ada di Airport. Biaya Bus dari Incheon Int’ Airport T2 menuju EastBusan (Haeundae) Terminal 48.700,- KRW (Rp 555.180,- *nilai tukar Rp 11,4). Waktu tempuh menggunakan Bus sekitar 5 jam 20 menit.

1. Perjalanan selama di Bus

IMG_0002

Karena ini adalah perjalanan pertama untuk kami, sudah pasti kami bingung nanti akan turun dimana, apakah lokasi Terminal dekat dengan Lokasi Penginapan.

Dan kebetulan sekali ada sekitar 5 orang di Bus yang kami tumpangi rupanya orang Indonesia, itu tuh rasanya kaya oasis di padang pasir. Alhamdulillah berkat mereka kami jadi bisa tanya-tanya.

Dan perjalanan menuju Busan, Bus berhenti 1 kali di Rest Area. Sebelum turun dari Bus untuk istirahat sesaat, Supir Bus mengingatkan kami untuk kembail tepat 20 menit dari jam saat itu (supir bus menjelaskan dalam bahasa korea, sambil menunjuk jam yang ada di dasboard).

Dan kami turun untuk ke Tolilet dan membeli makanan kecil. Kami duduk dekat dengan WNI dan mengobrol lagi, dan Bapak tersebut menawarkan kami kue gula (saya lupa namanya). Dan kata Bapak itu ini Halal kok, kamu boleh makannya.

Dan benar saja, Bus disini betul-betul on time. Ada salah satu penumpang yg belum naik, lalu salah satu temannya bilang langsung ke Supir, dan supirnya agak kesal gitu, dan pas orang tersebut datang lalu duduk, langsung jalanlah Bus nya. Luar biasa memang~

Bus berhenti di 2 Terminal, pertama di terminal EastBusan, kedua di Haeundae. Dan kami turun di Haeundae.

Setelah tiba di Heundae kami check lokasi penginapan menggunakan KakaoMap (karena di Korea tidak bisa menggunakan GoogelMap) dapat di download di sini

2. Kimchee Haeundae Guesthouse

Lokasi penginapan kami ternyata tidak terlalu jauh dari Terminal Bus, kami berjalan kaki menuju penginapan mengikuti arahan KakaoMap.

Setelah check in hotel, istirahat sebentar lalu kami melanjutkan berjalan-jalan ke Haeundae Beach dan keliling kota, menikmati suasana malam di Haeundae.

IMG_0024

IMG_0048

IMG_0075

Sekian perjalanan hari pertama kami di Busan.

Untuk cek kamar dapat di cek di sini. Dan kami memesan lewat booking.com

 
Comments Off on Traveling in South Korea Part 1: Busan (13 Sep 2019 – 24 Sep 2019)

Posted by on July 13, 2020 in Travelling

 

Tags: , ,

Traveling in Japan Part 8 (15 feb 2018 – 23 feb 2018)

Mari kita lanjut ceritanyaaa.

Hari ini adalah malam terakhir kami di jepang, sebelum menutup malam ini dengan tidur nyenyak hingga mimpi indah mari kita jalan-jalan bertemu teman Shinta yang asli Japan.

1. Makan Malam

Malam ini kami diundang oleh Teman Shinta untuk makan malam bersama di dekat Tokyo Skytree.

Yapp tentu saja Cafe yang kami kunjungi adalah Cafe Halal Vegetarian yang bernama Sekai Cafe.

Yapp karena vegetarian jadi saya memilih menu soy caree. Walau pun saya tidak suka sayur, tapi lidah saya masih dapat makan ini, rasanya cukup mirip nugget ayam 😂

Dan yang paling unik adalah, setelah kita makan, kita wajib meletakan alat makan beserta nampan yang kita gunakan ke loket kecil dekat dapur.

Karena kami tidak tahu, kami sempat ditegur oleh pegawai cafe, dan teman shinta menjelaskan hal tersebut 😅 (maklum di Indonesia sangat jarang cafe yang seperti ini)

2. Tokyo Solamachi

Lanjutttt, setelah selesai makan kami berkeliling di mall yang terletak dibawah Tokyo Skytree, dan jangan lupa untuk foto dulu di depannya 😆

IMG_5301

IMG_5308

Tokyo Skytree

Karena budget kami terbatas, jadi untuk kali ini baru bisa foto di depannya aja 😁 semoga ada kesempatan lain waktu berkunjung dan naik ke tower nya.

Dan ini foto terakhir setelah berkeliling Tokyo Solamachi

Terima kasih Jepang atas segala pengalaman dan perjalanan beberapa hari ini. Semoga ada kesempatan lagi untuk berkunjung kesana 😁

 
Comments Off on Traveling in Japan Part 8 (15 feb 2018 – 23 feb 2018)

Posted by on April 2, 2020 in Travelling

 

Tags: , , , ,

Traveling in Japan Part 7 (15 feb 2018 – 23 feb 2018)

Hari ini adalah hari terakhir di Shibuya tepatnya hari terakhir di 9Hours Hotel, dan itu berarti kami harus pindah hotel ke Asakusa sambil geret-geret koper kembali. Gereget pokoknya, hitung-hitung olahraga (tarik-tarik koper) 😂.

1. Enaka Asakusa Central Hostel

Perjalanan menuju Asakusa menggunakan kereta.
Kita mengnap di sini 3 hari 2 malam. Penginapan kami berdekatan dengan pusat perbelanjaan Nakamise.

Setelah tiba di hostel, kami menitipkan koper & barang kami ke petugas resepsionis karena kami tiba di hostel pukul 11.00, sedangkan waktu chekin pukul 15.00.

Setelah kami menitipkan koper, kami melanjutkan perjalanan mengelilingi Nakamise & Sensoji Temple.

2. Nakamise

Nakamise Shopping Street adalah salah satu pusat perbelanjaan di Asakusa, yang lokasinya menuju Sensoji Temple.

Berikut suasana yang kami abadikan selama berkeliling di Nakamise.

Nakamise

Nakamise

Nakamise

Nakamise

Nakamise Night View

3. Sensoji Temple

Setelam melalu Nakamise Shopping Street kita akan melihat salah satu kuil yang ada di Asakusa, yapp Sensoji Temple.

Sensoji Temple

Pemandangan Sensoji Temple pada malam hari.

4. Sushi Ken

Sushi Ken Asakusa

Dan lanjut, malam harinya kami mencari sushi halal melalui aplikasi “Halal Gourment Japan” dan ketemulah “Sushi Ken” yang jaraknya tidak terlalu jauh dari penginapan kami.

Berikut tampilan minuman dan makanan yang kami pesan

Orange & Ocha

Chicken, Tempura, Sushi

Dan jujur saja, ini adalah pertama kalinya saya makan sushi yang ada wasabi di dalamnya, dan wow rasanya enak dan sangat pedas ketika wasabi termakan, seperti rasa pasta gigi 😂

Ini adalah pengalaman pertama saya makan sushi langsung di negaranya, alhamdulillah.

Dan total yang harus kami bayar untuk menu tersebut sekitar ¥500

Dan setelah makan kami sempat mampir ke salah satu Mall yang ada disana untuk melihat-lihat uniqlo dan daiso 😁

Lalu kembali ke penginapan.

Terima kasih masih sempatkan waktu untuk baca blog perjalanan kami selama di Jepang.

Dan masih ada satu hari terakhir sebelum kembali ke Indonesia.

 
Leave a comment

Posted by on July 21, 2019 in Travelling

 

Tags: , , ,

Traveling in Japan Part 6 (15 feb 2018 – 23 feb 2018)

Ok lanjutttt

Hari ini adalah hari ke-6 kami di Jepang, dan hari ke-2 kami di Tokyo.

Dan hari ini kami masih menginap di 9-Hours Hotel.

Tujuan kami hari ini adalah Harajuku atau lebih tepatnya ke Takeshita Street.

1. Takeshita Street

Takeshita Street

Ok hari ini kita mau keliling Takeshita Street. Kita mulai dari lihat-lihat pernak pernik lucu siapa tau ada yang cocok 😁.

Mampir juga ke Daiso, lalu kita mencoba foto box mina.

Foto box Mina

Lalu lanjut jajan makanan yang selalu terlihat ramai outletnya yupp Santa Monica Crepess.

Santa Monica Crepes ¥380

Dan jangan lupa untuk makan siang, kami makan kebab dengan nasi dan itu rasanya enakkk dan sudah pasti halal 100%.

Kebab w rice ¥700

Orang-orang disana bergaya unik-unik, salah satu yang tertangkap kamera.

2. Tokyo Tower

Lanjut, setelah selesai berbelanja dan perut kenyang. Kami melanjutkan pelesiran menuju Tokyo Tower.

Tokyo Tower

Setelah tiba di Tokyo Tower, kami langsung menghadap ke security dan bertanya apakah tersedia tempat sholat. Lalu security mengantar kami ke tangga yang menuju kantor security, dan kami sholat dipelataran tangga tersebut.

Saya dan Rizka naik ke Tokyo Tower dan Shinta menghadiri pertunjukan One Piece yang berlokasi di Tokyo Tower juga.

Tiket masuk Tokyo Tower ¥900.

Pemandangan indah yang kami dapatkan dari atas Tokyo Tower.

Sun set from Tokyo Tower

Night Viwe from Tokyo Tower

Spot Photo

Tokyo Tower from Outside

Shinta mengunjungi Tokyo One Piece Tower dengan harga tiket ¥3800

Tokyo One Piece Tower

Sambil menunggu Shinta kami duduk-duduk dan ngopi di kedai yang tersedia di Tokyo Tower.

Mother Farm in Tokyo Tower

Setelah mengunjungi Tokyo Tower kami kembali ke Hotel.

Dalam perjalanan menuju hotel kami melihat pohon sakura (sepertinya) yang sudah mulai berbunga dan kami excited untuk foto.

Dan masih ada cerita selanjutnya perjalanan kami selama di Jepang.

Jangan bosan-bosan yaa, terima kasih sudah membaca 😉

 
Leave a comment

Posted by on June 24, 2018 in Travelling

 

Tags: , , , , , , ,